Kisah Masa Kecil Dajjal Dirawat Oleh Malaikat Jibril
Kisah Masa Kecil Dajjal
Dirawat Oleh Malaikat Jibril
1.
Berlafadkan لا اله الا الله Laillahaillallah Artinya: tiada tuhan selain allah
2.
Allahu wahid laa syarikalahu Artinya:
allah maha esa tiada sekutu bagi nya
3.
Engkau di jaga dan di urus oleh
jibril, jangan lah kamu menghianati
janjimu oleh allah
4.
Hanya engkau saja di pulau ini
5.
Makanlah dan nimkatilah makanan dari rezeki
Allah lah ini, Sesuai dengan keperluan dan kehendakmu, Tidurlah sesukamu,
Sembahlah Allah dalam berbagai keadaanmu dengan tasbih-tasbih ke esaanpada nya
.
Yakni sholat yang di wajibkan
kepadamu, Allah lah Raja, Allah lah maha Esa, Allah maha Besar, Allah maha
Agung dan Allah lah maha Kaya .
6.
Jadilah engkau anak masa kini, wahai
anak kecil, janganlah engkau menjadi anak masa lalu, di pulau ini pada zaman
apapun.
7.
Tidak ada kitab bagimu, kecuali apa
yang di bawa padamu, oleh seorang Nabi terakhir, (Nabi Muhammad S.A.W), yang
datang menjelang akhir zaman, jika engkau beriman kepadanya, maka engkau adalah
manusia masa depan yang beriman dan mempunyai keyakinan kepada Allah, tapi jika
engkau ingkar kepadanya, maka engkau adalah manusia depan yang di janjikan akan
mendapatk siksaan Allah, sesungguhnya engkau berada di antara Dua Nabi, yang
berserah diri kepada Allah dan sebenarnya semua Nabi berserah kepada Allah,
jika engkau beriman dan yakin kepada apa yang kami Imani dan yakini, maka Allah
akan memudahkan kamu untuk mengimani penutup para Nabi, yang terdahulu dan
pengganti Nabi yang telah wafat, dia bernama (Muhammad Alamin) .
Dia akan
terlahir sebagai Nabi dan Rosul, di tengah-tengah kaum yang buta huruf, dia
berhijrah ketempat yang banyak ditumbuhin pohon-pohon kurma dan yang banyak
mata air dan perigi (sumber air), dengan tanah yang subur, jika engkau
mendustakan, Nabi yang mendahului (Muhammad) maka Allah akan menutup hatimu,
dengan tabir kain yang hitam, hatimu menjadi hitam terkena sedikit warna putih,
dan condong kepada keburukan, bagaikan kendi yang penuh dengan lumpur, di atas
cermin terang akibatnya hatimu tidak dapat melihat cahaya dan akalmu, hanya
melihat dirimu sendiri saja, seperti iblis.
Semoga laknat
Allah di timpahkan atasnya, yang mendiami (Segi Tiga Bermuda), yang lama itu
dan engkaupun menjadi teman karibnya, betapa buruk seseorang yang ditemani
mahkluk terkutuk, yang dijauhkan dari Rahmat Allah.
Yang dibiarkan
saja sampai suatu masa di suatu Negri, yaitu disuatu lautan, yang penuh
hembusan angin. Kelak ketika Allah tidak lagi menyayangin, orang-orang yang
terusir dari Rahmatnya.
Jadilah engkau
wahai Anak istimewa yang dijaga dan di bimbing (Malaikat Agung), Sebagai mukmin
yang mempercayai kewujudan Allah dan Malaikatnya serta Rosulnya.
Jika tidak
engkau berada di dalam bahaya, dan dimasukan kedalam penjara seribu tahun
lamanya, yang memperingatkanmu dan menggembirakanmu didalam penjara , adalah
seorang Arab Mekah yang mendustakan Nabi yang jujur itu.
Tempat
hijrahnya adalah tanah-tanah subur yang banyak ditumbuhi pohon kurma, enkau
akan berjasa pada hari ketika tiba musimnya memetik kurma, di negri di tempat Isra
dan di Mi’raj. Raja Nabi dari bangsa
Arab itu, ada banyak air melimpah yang mengalir dan meresap kedalam tanah, di
dataran tinggi dan ditanah, thabaniah haram atas dirimu, memasuki kota Mekah yang
dimuliakan Allah, Tuhan Semesta Allam.
Engkau tidak
boleh memasuki tanah manapun yang subur kecuali tanah Uhud, Uhud adalah Gunung
yang mencintai Allah, dan Allahpun mencintainya.
Engkau juga
tidak boleh masuk Negriku ditempat Isra’ dan di Mi’raj Nabi yang paling akhir
ini adalah ilmu Allah untukmu yang ditulis oleh Jibril pembawa wahyu. Amin Al
Wahid dan dia meninggalkan tulisan ini untukmu disamping Batu Besar berupa
Cincin dari Jibril untusan Allah Tuhan Semesta Alam.
Anak itu
kemudian melihat ditepi Batu Besar ketujuh yang paling Besar diantara Batu-batu
Besar lainnya yang menjadi batu tulis, disitu dia berjumpa sepotong Batu yang
Indah warnanya, Tanah berwarna seperti dakwa Mas berkilat yang di gunakan
Jibril untuk menulis pada potongan Batu itu terdapat peringatan Allah yang
berbunyi : “ Dan tidaklah kami menyiksa sehingga kami mengutus seorang Rosul”
Al-Isra Ayat 17,15 Elmi tanda dan isarat bahwa tanah tersebut bukan berasal
dari pulau itu, bahkan tanah itu bukan dari Bumi manapun hanya Allah saja yang
lebih mengetahui.
Komentar
Posting Komentar